Terkadang aku tak tau harus mengatakan apa,
Berterima kasih atas semua yang kau lakukan,
Tapi lalu semua kata terbang entah kemana,
Bagaimana aku bisa cukup berterima kasih,
Pada orang yang membuat hidupku lengkap,
Pada orang yang memberikan anugrah,
Yang membuat jiwaku terbentuk mantap.
Orang yang menyelimutiku tiap malam,
Orang yang menghentikan tangisku,
Orang yang sangat ahli dalam,
Menelanjangi semua kebohonganku.
Orang yang mengantarkanku ke sekolah,
Dan melewatkan hari-hari sepi seorang diri,
Namun dengan ajaib tersenyum cerah,
Saat aku pulang sore hari.
Orang yang bersedia berkorban,
Untuk selalu mendahulukanku,
Yang membiarkanku menguji sayap patahku,
Meski menyakitkan bagimu.
Yang mewarnai dunia bak pelangi,
Saat dipenuhi kegagalan mimpi,
Yang dengan terang menjelaskan lagi,
Saat kenyataan terbagi.
Adakah kata-kata yg tepat ?
Bagiku pertanyaan ini tak mudah,
Apapun yang ingin kukatakan sangat sarat,
Terasa tak pernah sudah.
Cara apa yang ada untuk berterimakasih,
Bagi hatimu, keringatmu, air matamu,
Bagi sepuluh ribu hal kecil,
Bagi kerelaanmu berubah bersamaku,
Menerima semua kelemahanku,
Tak mencintai karena terpaksa,
Tapi mencintai "hanya karna".
Karena tak pernah putus asa padaku,
Walau sudah kehalang akalmu,
Karena selalu bangga padaku,
Karena menjadi sahabatku.
Dan karna itu aku sadar,
Satu-satu nya cara mengatakan,
Satu-satu nya terimakasih yang bukan sekedar,
Hanya jelas dalam satu ungkapan.
Tataplah aku di depanmu,
Lihat aku telah menjadi apa,
Apa kau lihat dirimu dalam diriku ?
Tugas yang telah kau lakukan.
Semua harapan dan mimpimu,
Kekuatan yang tak terlihat siapapun,
Peralihan selama bertahun-tahun,
Yang terbaik darimu ada dalam diriku.
Terima kasih atas semua anugerahmu,
Untuk semua yang kau lakukan,
Karna membuat mimpi menjadi kenyataan.
Berterima kasih atas semua yang kau lakukan,
Tapi lalu semua kata terbang entah kemana,
Bagaimana aku bisa cukup berterima kasih,
Pada orang yang membuat hidupku lengkap,
Pada orang yang memberikan anugrah,
Yang membuat jiwaku terbentuk mantap.
Orang yang menyelimutiku tiap malam,
Orang yang menghentikan tangisku,
Orang yang sangat ahli dalam,
Menelanjangi semua kebohonganku.
Orang yang mengantarkanku ke sekolah,
Dan melewatkan hari-hari sepi seorang diri,
Namun dengan ajaib tersenyum cerah,
Saat aku pulang sore hari.
Orang yang bersedia berkorban,
Untuk selalu mendahulukanku,
Yang membiarkanku menguji sayap patahku,
Meski menyakitkan bagimu.
Yang mewarnai dunia bak pelangi,
Saat dipenuhi kegagalan mimpi,
Yang dengan terang menjelaskan lagi,
Saat kenyataan terbagi.
Adakah kata-kata yg tepat ?
Bagiku pertanyaan ini tak mudah,
Apapun yang ingin kukatakan sangat sarat,
Terasa tak pernah sudah.
Cara apa yang ada untuk berterimakasih,
Bagi hatimu, keringatmu, air matamu,
Bagi sepuluh ribu hal kecil,
Bagi kerelaanmu berubah bersamaku,
Menerima semua kelemahanku,
Tak mencintai karena terpaksa,
Tapi mencintai "hanya karna".
Karena tak pernah putus asa padaku,
Walau sudah kehalang akalmu,
Karena selalu bangga padaku,
Karena menjadi sahabatku.
Dan karna itu aku sadar,
Satu-satu nya cara mengatakan,
Satu-satu nya terimakasih yang bukan sekedar,
Hanya jelas dalam satu ungkapan.
Tataplah aku di depanmu,
Lihat aku telah menjadi apa,
Apa kau lihat dirimu dalam diriku ?
Tugas yang telah kau lakukan.
Semua harapan dan mimpimu,
Kekuatan yang tak terlihat siapapun,
Peralihan selama bertahun-tahun,
Yang terbaik darimu ada dalam diriku.
Terima kasih atas semua anugerahmu,
Untuk semua yang kau lakukan,
0 komentar:
Posting Komentar